Olahan Buah Mangrove Jenis Pidada Merah (Sonneratia caseolaris) dan Pidada putih (Sonneratia alba)
Olahan Buah Mangrove Jenis Pidada Merah (Sonneratia caseolaris) dan Pidada putih (Sonneratia alba )
Faramudita
Komunitas Mangrove Bengkulu
(KMB)
Jl. Budi Utomo gg Asam kelurahan Pekik Nyaring.
Bengkulu Tengah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepulauan Indonesia memiliki sekitar
13.466 pulau (Suhendri 2012) dengan panjang garis pantai mencapai 95.000 km
(Muhammad 2012). Pesatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan peningkatan
kebutuhan sumber pangan. Hutan dan perairan darat sebagai tempat sumber makanan
yang semakin rusak dan tercemar dirasa sudah tidak mampu lagi menopang
kebutuhan itu. Oleh karena itu, pada kurun waktu terakhir, sumber bahan makanan
banyak dialihkan ke laut. Wilayah laut Indonesia yang luasnya tiga kali lipat
luas daratan memiliki potensi untuk menyumbang 140 miliar US$/tahun (Republika
2012). Luas hutan bakau Indonesia pada tahun 2005 sekitar 2.900.000 hektar,
atau setara dengan 19% dari total luasan hutan bakau dunia (FAO 2007) dan
memiliki sekitar 243 jenis tumbuhan bakau (Giessen et al. 2007).
Bengkulu adalah salah satu wilayah
daerah penyumbang hutan bakau. Karena daerah bengkulu berbentuk memanjang
sejajar dengan pegunungan bukit barisan dan berhadapan langsung dengan samudra
hindia. Terletak diantara 3o47’44’’LU 102o 15’33’’BT /
3,79556o LS 102,25917o BT, dengan luas wilayah 151,70 Km2
pantai barat pulau Sumatra dengan panjang pantai sekitar 525 km (Wikipedia).
Hal ini menunjang dan menunjukkan bahwa begitu besar potensi hutan mangrove
yang ada di provinsi Bengkulu.
Hutan mangrove sebagai salah satu
ekosistem wilayah pesisir dan lautan yang sangat potensial bagi kesejahteraan
masyarakat baik dari segi ekonomi, social dan lingkungan hidup. Ekosistem
mangrove memiliki manfaat ekonomis yaitu hasil kayu dan bukan kayu misalnya
budidaya air payau, tambak udang, pariwisata dan lainnya.
Belum banyak pengetahuan tentang potensi dan manfaat
mangrove sebagai sumber pangan.Diwilayah Timor Barat, flores, sumba, sabu dan
alor, masyarakat menggunakan buah mangrove Bruguiera
gymnirrhiza sebagai pengganti beras dan jagung pada waktu terjadi krisis
pangan (Fortuna, 2005).Begitu juga dengan jenis pedada (Sonneratia) yang juga dapat dikonsumsi dan diolah menjadi berbagai
macam olahan makanan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana
cara mengolah buah pedada Sonneratia sp
menjadi olahan makanan Dodol, Onde-onde dan Sirup ?
C. Tujuan
Untuk
mengetahui bagaimana cara pengolahan buah pedada Sonneratia sp menjadi Dodol, Onde-onde dan Sirup.
D. Luaran Yang Diharapkan
Semoga dapat memberikan informasi dan inovasi kepada
masyarakat dalam mengembangkan buah mengrove menjadi jajanan khas kota
bengkulu.
E. Kegunaan
Untuk memanfaatkan
hasil hutan non/bukan kayu dari hutan mangrove pesisir pantai Bengkulu dan
sekitarnya menjadi olahan-olahan tertentu dan juga memanfaatkan potensi alam
yang ada, sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat dan penikmat jajanan
mangrove akan penting dan besarnya manfaat dari hutan mangrove pesisir pantai khususnya
di provinsi Bengkulu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi
Hutan
Bakau/Mangrove
Indonesia
sebagai negara kepulauan terbesar didunia memiliki 17,508 pulaudengan garis
pantai sepanjang 81, 000 km dan memiliki potensi sumberdaya pesisir dan lautan
yang sangat besar (Bengen, 2002). Indonesia adalah salah satu negara yang
mempunyai hutan mangrove (hutan bakau) terbesar di dunia, yaitu mencapai 8,60
juta hektar, meskipun saat ini dilaporkan sekitar 5,30 juta hektar jumlah hutan
itu telah rusak (Gunarto, 2004).
Jenis-jenis
Pidada (Sonneratia sp)
Ada tiga jenis yang tumbuh diindonesia :
1.
Sonneratia
caseolaris
2.
Sonneratia
alba
3.
Sonneratia
ovata
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua /
dikotil)
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Spesies : Sonneratia (caseolari, Alba dan Ovata)
Ketiga Jenis
ini bisa dijadikan olahan makanan akan tetapi daging buah jenis Alba dan Ovata umumnya lebih tipis (sedikit). Maka yang umum digunakan yaitu
Jenis Sonneratia casiolaris. Sonneratia caseolaris dengan ciri buah
yang besar dan harum adalah yang paling banyak digunakan sebagai bahan campuran
pangan yang lezat. Buah pedada bisa dimakan langsung atau diminum dalam bentuk
jus,seperti di Sulawesi dan Negara lain, Srilangka dan Malaysia. Ketika dimasak
akan muncul aroma keasaman. Dikota Bengkulu jenis Cassiolaris ada dan mudah untuk didapat.
Yang membedakan ketiga jenis ini adalah : Sonneratia caseolaris memiliki bunga
berwarna merah, Sonneratia alba
berwarna putih dan Sonneratia ovata telihat
berbedah pada penampang buah kelopak berbentuk cawan, menutupi dasar buah,
helai kelopak menyebar atau melengkung. Bunganya hanya mekar dalam waktu satu
malam. Memiliki buah yang besar (4 cm) yang berwarna hijau dengan kelopak yang
berbentuk bintang.Sonneratia berbunga sepanjang tahun (antara 3 – 4 bulan);
berbuah pada bulan Mei – Juni dan Oktober – November; pembuahan sampai masak
memakan waktu 2 – 3 bulan.
Buah pidada mengandung vitamin A, B1, Bdan C yang
berperan dalam metabolisme tubuh, terutama produksi energi dan sintesis
protein.Buah pedada berbentuk bulat, ujung bertangkai, dan bagian dasarnya
terbungkus kelopak bunga.Buah ini berwarna hijau dan mempunyai aroma yang
sedap, rasa asam, tidak beracun dan dapat langsung dimakan.Untuk memanfaatkan
kandungan gizinya, buah pedada dapat diolah menjadi produk olahan pangan yang
disukai masyarakat dan tahan lama, serta diproses secara sederhana, misalnya
dalam bentuk Dodol dan Sirup.
Ukuran fisik dan bobot buah pedada
(Manalu, dkk 2013)
Bagian
Buah
|
Rata-rata
± Standar Deviasi
|
Diameter
(cm)
|
6,05
± 0,50
|
Bobot
Buah Utuh (g)
|
52,15
± 2,04
|
Daging
Buah (g)
|
38,27
± 0,96
|
Kulit
Buah (g)
|
7,68
± 0,19
|
Kelopak
Buah (g)
|
6,20
± 0,16
|
Kadar proksimat buah pedada
Komponen
|
Buah
Pidada (%)
|
Kadar
Air (bb)
|
84,76
± 0,10
|
Kadar
Abu (bk)
|
8,40
± 1,05
|
Kadar
Lemak (bk)
|
4,82
± 0,88
|
Kadar
Protein (bk)
|
9,21
± 1,22
|
Kadar
Karbohidrat (bk)
|
77,57
± 3,15
|
Kadar Vitamin A, B1,B2 dan C buah
Pedada
Komponen
(Basis Kering)
|
Buah
Pidada
|
Aktivitas
Vitamin A (RE)
|
11,21
|
Vitamin
B1 (mg/100g)
|
5,04
|
Vitamin
B2 (mg/100g)
|
7,65
|
Vitamin
C (mg/100g)
|
56,74
|
Fungsi Vitamin :
Vitamin A :
Berperan
dalam Penglihatan, dan merupakan salah satu komponen penyusun pigmen
mata.selain itu fungsi vitamin A juga ikut berperan penting menjaga kesehatan,
kekebalan tubuh, pertumbuhan dan perkembangan dan sangat baik untuk menjaga
kesehatan kulit.
Vitamin B1:
Nama
lain Dari Vitamin B1 adalah Tiamin Hidroklorida àsalah satu jenis vitamin yang
memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu proses
pembakaran karbohidrat menjadi energi, membantu proses metabolisme protein dan
lemak dan masih banyak lagi fungsi Vitamin B1 lainnya.Jenis penyakit akibat
kekurangan vitamin B1 :
·
Berbagai
gangguan pada kulit, seperti kulit kering dan bersisik.
·
Tubuh
juga dapat mengalami penyakit beri-beri
·
Gangguan
fungsi saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf.
Vitamin B2:
Nama lain dari Vitamin
B2 adalah Riboflavin. Fungsi vitamin B2 di dalam tubuh berperan
penting dalam metabolisme.vitamin B2 berperan sebagai komponen Koenzim Flavin
Mononukleotida dan Flavin Adenine Dinukleotida. Kedua enzim ini berperan
penting dalam regenerasi energi bagi tubuh, dan oxsidasi asam lemak dan juga
berperan dalam pembentukan sel darah merah serta menyokong pertumbuhan berbagai
organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.
Vitamin
C
Nama lainVitamin C yaitu
asam askorbat. àbanyak sekali manfaat vitamin C bagi kesehatan tubuh kita. Diantara yaitu
berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting
penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong organ lain.
Selain itu Vitamin C merupakan antioksidan alami yang bisa menangkal berbagai radikal
bebas yang masuk ke dalam tubuh kita sehingga meminimalisir risiko terjadinya
berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker Servik, kanker payudara dan berbagai
jenis penyakit degeneratif lain. Selain itu, vitamin c juga berperan dalam
menjaga kebugaran tubuh dan mencegah penuaan diri,
sangat baik dan ber manfaat vitamin c untuk kecantikan kulit
bisa mencegah mencegah berbagai jenis penyakit dan infeksi.
BAB III
PELAKSANAAN
A. GAMBARAN UMUM
Produk
ini diolah berbasis rumahan dan tidak menutup kemungkinan sebagai penghasilan
untuk ibu-ibu yang berada tidak jauh dari seputaran areal hutan mangrove sebagai
tambahan penghasilan untuk kebutuhan rumah tangga. Buah mangrove dapat dieksplorasi sebagai sumber pangan lokal baru
terutama di daerah-daerah yang memiliki potensi hutan mangrove yang luas, tetapi harus memperhatikan dan menjaga
kelestarian dari ekosistem hutan mangrove
tersebut.
B. METODE PELAKSANAAN
Makanan
yang akan diolah dari hasil hutan bukan kayu dari hutan mangrove adalah Dodol,
Onde-onde dan Sirup.
Alat dan Bahan yang digunakan dalam
pembuatan :
a). Dodol Mangrove
Alat
|
Bahan
|
Jumlah
|
Kompor
|
Daging Buah Pidada
|
1kg
|
Kuali
|
Gula Pasir
|
0,5 kg
|
Sendok
kayu sebagai pengaduk
|
Gula Merah
|
0,5 kg
|
Talam
|
Tepung Ketan
|
1 Bungkus
|
Plastic
putih
|
Santan Kelapa
|
1 Liter
|
Pisau
|
Air
|
250 cc
|
Baskom
|
Packan
|
8
|
Saringan
|
|
|
Cara
membuat :
1.
Siapkan santan kelapa, masukan santan
kelapa. Aduk terus hingga keluar minyaknya.
.
2.
Ditempat terpisah campurkan tepung ketan
dengan air terlebih dahulu didalam baskom/ nampan agar pada saat percampuran
santan dengan tepung tidak menggumpal.
3.
Jika santan sudah mengeluarkan minyak,
campurkan tepung tadi dengan santan. Aduk terus dengan api kecil
4.
Untuk buah pidada, pisahkan dulu dengan
cara potong dulu buah pidada, yang diambil hanya daging buahnya saja.
5.
Masak daging buah pidada + gula merah
dan gula pasir, aduk hingga semua bahan tadi halus dan larut, angkat
6.
Aduk terus hingga dodol mengeras dengan
sendirinya. Saran saya (pada saat membuat dodol diperlukan banyak orang untuk
mengaduknya karena agak seddikit berat dank eras, jika membuatnya sendii
siap-siap kewalahan) ^_^
7.
Jika adonan hampir masak, baru tambahkan
daging buah dan gula yang sudah dimasak tadi
8.
Cara mengetahui adonan sudah masak yaitu
ditandai dengan adonan yang tidak lengket lagi pada centong kayu.
9.
Siapkan wadah dengan plastic yang telah diolesi
minyak, tuangkan dodol pada wadah yang telah disiapkan.
Diamkan dodol beberapa
menit, setelah lumayan dingin baru dilakukan pembungkusan dan siap untuk di
pack.
b). Onde-Onde Mangrove
Alat
|
Bahan Kulit
|
Bahan Isi
|
Kompor
|
1
kg Tepung Ketan
|
½
kg Buah Pidada (Sonneratia)
|
Piring Kecil
|
1
Sendok teh garam
|
¼ kg Gula
Pasir
|
Mangkok/Baskom
|
1
bungkus Vanila
|
-
|
Piso
|
½
kg Santan kental
|
½
kg Minyak Sayur
|
Tirisan
|
Air
matang secukupnya
|
|
Kuali
|
2
ons Wijen
|
|
Cara membuat :
-
Membuat Isian
1. Kupas Buah Pidada,
ambil daging buahnya lalu di parut
2. Campurkan hasil parutan buah pidada
dengan gula putih sampai merata atau dengan cara buah pidada di rebus bersamaan
dengan gula dan ditiriskan (ambil ampas buah untuk dijadiak isian)
-
Membuat Kulit Onde-onde
1. Ambil wadah ukuran sedang. Masukkan
1 kg tepung ketan.
2. Masukkan gram gula pasir, garam dan
1 bungkus vanila. Aduk kembali sampai semua bahan tercampur.
3. Masukkan sedikit demi sedikit santan
ke dalam adonan kue di atas. Aduk perlahan sampai adonan terasa kalis.
Tambahkan air matang jika diperlukan. Diamkan sekitar kurang lebih satu jam.
4. Ambil adonan onde-onde secukupnya
(tergantung ukuran kue yang akan di buat). Bentuk bulatan dan masukkan isi buah
pidada kedalam bulatan tadi.
5. Siapkan satu piring kecil dan tuang
wijen di atasnya. Gulingkan kue onde mentah di atasnya sampai semua bagian
tertutupi dengan wijen.
6. Panaskan minyak goreng dengan api
sedang. Masukkan kue mentah di atas pelan-pelan supaya minyak tidak muncrat.
Goreng sampai warna kecoklatan.
c). Sirup Mangrove
Alat
|
Bahan
|
Kompor
|
½
kg Buah Sonneratia sp
|
Piring Kecil
|
½ kg Gula
Pasir
|
Piso
|
Air
secukupnya
|
Tirisan
|
|
Wajan untuk memasak
|
|
Cara
membuat :
1.
Kupas Buah Pidada, potong-potong jadi 4 atau 6
bagian
2. Masukan
potongan buah tadi kedalam panic memasak, tambahkan air dan gula secukupnya.
3. Tunggu
sampai mendidih dan buah hancur
4. Matikan
kompor, dinginkan sebentar, tiris air sirup dan siap dihidangkan.
C. RANCANGAN BIAYA
1). Dodol Mangrove
No
|
Bahan
|
Jumlah
|
Harga/satuan
|
1
|
Daging Buah Pidada
|
1kg
|
Rp 3.000
|
2
|
Gula Pasir
|
0,5 kg
|
Rp 5.000
|
3
|
Gula Merah
|
0,5 kg
|
Rp 7.500
|
4
|
Teping Ketan
|
1 Bungkus
|
Rp 8.000
|
5
|
Santan Kelapa
|
1 Liter
|
Rp 5.000
|
5
|
Air
|
250 cc
|
|
6
|
Packan
|
8
|
Rp 5.000
|
Total
|
|
|
Rp
33.500
|
T.Bersih
|
|
|
± Rp 35.000
|
Pendapatan
Pengeluaran 1x produksi
= Rp 33.500
Dalam satu kali produksi dengan bahan 1 kg daging buah pidada serta bahan-bahan lainnya
menghasilkan 8 pack dodol pidada.
1 pack (isi 12) dodol
pidada dijual dengan harga Rp 10.000
Jadi:
1 kali Produksi x Harga
8 x Rp 10.000 = Rp 80.000
Pendapatan:
Hasil penjulan -
Pengeluara 1 kali produksi
Rp
80.000 –Rp 35.000= Rp 45.000
Pendapatan yang
dihasilkan dalam 1 kali produksi adalah Rp
45.000
2).
Onde-onde Mangrove
No
|
Bahan
|
Jumlah
|
Harga/satuan
|
1
|
Daging Buah Pidada
|
½ kg
|
Rp 0
|
2
|
Gula Pasir
|
¼ kg
|
Rp 3.000
|
3
|
Tepung Ketan
|
1 Bungkus
|
Rp 8.000
|
4
|
Santan Kelapa
|
250 g
|
Rp 2.500
|
5
|
Vanila
|
1 Bungkus
|
Rp
500
|
6
|
Garam
|
½ S. Teh
|
Rp
100
|
7
|
Wijen
|
|
Rp
5.000
|
8
|
Minyak Sayur
|
½ kg
|
Rp
7.500
|
9
|
Packan
|
10 Pack
|
Rp 3.000
|
Total
|
|
|
Rp
29.600
|
T. Bersih
|
|
|
±
Rp 30.000
|
Pendapatan
Pengeluaran 1x produksi
= Rp 30.000
Dalam satu kali produksi dengan bahan 1 kg daging buah pidada serta bahan-bahan lainnya
menghasilkan 10 pack Onde-onde.
1 pack (isi 12)
Onde-onde dijual dengan harga Rp 6.000
Jadi:
1 kali Produksi x Harga
10 x Rp 6.000 = Rp 60.000
Pendapatan:
Hasil penjulan -
Pengeluara 1 kali produksi
Rp
60.000 –Rp 30.000= Rp 30.000
Pendapatan bersih yang
dihasilkan dalam 1 kali produksi adalah Rp
30.000
3).
Sirup Mangrove
No
|
Bahan
|
Jumlah
|
Harga/satuan
|
1
|
Daging
Buah Pidada
|
½ kg
|
Rp 0
|
2
|
Gula
Pasir
|
200
g
|
Rp
6.000
|
3
|
Cup
+ pipet
|
12
pack
|
Rp
12.000
|
Total
|
|
|
Rp
18.000
|
T.
Bersih
|
|
|
±
Rp 20.000
|
Pengeluaran
Pengeluaran 1x produksi
= Rp 20.000
Dalam satu kali produksi dengan bahan 1/2 kg daging buah mangrove serta bahan-bahan
lainnya menghasilkan 12 cup sirup mangrove.
1 cup sirup mangrove
dijual dengan harga Rp 5.000
Jadi:
1 kali Produksi x Harga
12 x Rp 5.000 =
Rp 60.000
Pendapatan:
Hasil penjulan - Pengeluara 1 kali produksi
Rp 60.000 – Rp 20.000= Rp 40.000
Pendapatan bersih yang
dihasilkan dalam 1 kali produksi adalah Rp 40.000
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 06/05/2016 Id.m.wikipedia.org/wiki/Kota_Bengkulu.
Anonim
06/05/2016 Peraturan Mentri Kehutanan Republik Indonesia Nomor :
P.4/Menhut-II/2012.
Bengen,
D., 2002. Sinopsis Ekosistem dan Sumber
Daya Alam Pesisir dan Laut. Pusat
Kajian Sumber Daya Pesisir dan Laut IPB, Bogor.
Kajian Sumber Daya Pesisir dan Laut IPB, Bogor.
FAO,
2007._e world's mangroves 1980-2005.FAO Forestry Paper 153.Food and
Agriculture Organization of the United Nations. Rome. 77 pp.
Agriculture Organization of the United Nations. Rome. 77 pp.
Fortuna,
Jemes de, 2005.Ditemukan Buah Bakau
Sebagai Makanan Pokok. http:// www.Tempointeraktif.com.
Giesen,
W., S.Wulffraat, M. Zieren & L. Scholten. 2007. Mangrove guidebook for
Southeast Asia. RAP Publication 2006/07. Food and Agriculture Organization ofthe United Nations. Bangkok. 769 pp.
Southeast Asia. RAP Publication 2006/07. Food and Agriculture Organization ofthe United Nations. Bangkok. 769 pp.
Manalu RDE, dkk. 2013. Kandungan zat gizi makro
dan vitamin produk buah pedada.Bogor. 2013
Muhammad,
D. 2012. Gawat, 20 persen garis pantai
Indonesia rusak.Republika 7 Maret
2012.
Suhendri,
2012.Indonesia beri nama 13.466 pulau.
Bangkapos 6 September 2012.
nice info, informasi nya sangat bermanfaat sekali
BalasHapusElever Media Indonesia