Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Penanaman Mangrove Bersama Mahasiswa FKIP Biologi UNIB

Komunitas Mangrove Bengkulu bersama Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bengkulu beserta Volunteer Komunitas Mangrove Bengkulu, Melakukan Penanaman Mangrove jenis Rhizophora apiculata (bakau minyak) di kawasan Taman Wisata Alam Pantai Panjang dan Pulau Baai. (5/12) Kegiatan ini salah satu dari rangkaian restorasi 10000 Mangrove yang secara resmi di buka pada pencanangan Abdimas Universitas Terbuka bekerja sama dengan YAPEKA, PILAR INDONESIA dan Komunitas Mangrove Bengkulu pada tanggal 28 November 2015.

Universitas Terbuka bersama YAPEKA, PILAR Indonesia dan Komunitas Mangrove Bengkulu Merestorasi 10000 Bibit Mangrove

Gambar
Universitas Terbuka Mempelopori Pelestarian Lingkungan “Hijaukan Pesisir, Perkuat Benteng Maritim” Anak SMK N 7 sedang Menanam Mangrove dalam kegiatan  Restorasi 10000 mangrove (28/10) di TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai Universitas Terbuka (UT) telah melakukan kegiatan Abdimas Penghijauan dari tahun 2011-2014 baik di kawasan pegunungan maupun pesisir. Tahun  2015 merupakan tahun ke-5 kegiatan penghijauan ini berjalan, yang dilakukan di Bengkulu, Lampung, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara. Universitas Terbuka bekerjasama dengan Yapeka bersama mitra yang terdiri dari Kanopi Indonesia , Pilar, Manengkel Solidaritas, dan Kelompok Tani setempat akan menanam sebanyak 40.000 bibit mangrove dengan jumlah 10.000 bibit mangrove pada masing-masing lokasi. Indonesia memiliki luasan hutan mangrove terbesar didunia, yaitu 25% dari keseluruhan luas hutan mangrove dunia. Hutan mangrove memiliki peran penting sebagai barisan pertahanan pantai, mangrove menjadi bagian terbesar

Volunteer Komunitas Mangrove Bengkulu

Gambar
Bagi rekan-rekan yang berminat menjadi Volunteer Komunitas Mangrove Bengkulu dan ingin tau tentang mangrove, caranya dengan mengisi Formulir Volunteer KMB, rekan-rekan dapat mendownload filenya di link dibawah ini: http://www.4shared.com/file/NqBnwVQEba/FORMULIR_Volunteer.html Setelah di download dan diisi  soft filenya tolong kirim ke alamat email Komunitas Mangrove Bengkulu: mangrove.bengkulu@gmail.com . Soft copy di bawah saat di hubungin oleh Komunitas Mangrove Bengkulu Salam Mangrove.....!!

Riki Rahmansyah dan Semangat Komunitas Mangrove Bengkulu

Gambar
September 6, 2015 Dedek Hendry, Bengkulu   Riki memegang mangrove jenis Rhizopora apiculata (kanan) dan Bruguiera gymnorrhiza (kiri)  yang ditanam di Kelurahan Pondok Besi, Kota Bengkulu. Foto: Dedek Hendry Terik mentari Minggu (30/8/15) siang, seolah tak dirasakan Riki Rahmansyah. Satu per satu, pohon mangrove yang ditanam menggunakan media batang bambu di muara Sungai Hitam diperiksanya. Selain membersihkan dari ranting atau daun yang tersangkut, pemeriksaan juga dilakukannya untuk melihat kondisi pohon mangrove yang ditanam. “Teknik penanam ini disebut REM atau Relay Encased Method . Kalau nama pohonnya, Rhizopora apiculata atau bakau minyak,” papar Riki setelah menyelesaikan aktivitasnya. Pemeriksaan tersebut dilakukan Riki dua kali sebulan. Sesuai jadwal, harusnya Minggu itu, Riki bersama anggota Komunitas Mangrove Bengkulu (KMB) akan mengambil lumpur di muara Sungai Air Bengkulu. Namun ditunda karena sebagian temannya ada keperluan lain. “Mengamb

Langkah-Langkah Pembibitan Pidada Merah Sonneratia caseolaris oleh Komunitas Mangrove Bengkulu

Gambar
Pembibitan merupakan salah satu faktor pendukung sebelum kegiatan Rehabilitasi dan Restorasi Mangrove, Penanaman yang sering dilakukan oleh pelestari mangrove kebanyakan jenis Rhizophora mocrunata (bakau hitam), Rhizophora apiculata (bakau minyak), Avicenia sp (api-api), dan Brugueira gymnorrhiza (Putut/mata buaya). Jika dilihat berdasarkan Zonazi Mangrove jenis yang paling depan adalah Pidada (Sonneratia sp) baik pidada merah maupun pidada putih , untuk menanam jenis Pidada ini kita terlebih dahulu melakukan pembibitan. ada beberapa langkah pembibitan Pidada merah oleh Komunitas Mangrove Bengkulu : 1. Kita harus memanen buah yang sudah matang baik masih dipohon maupun yang sudah jatuh di lantai hutan 2. Pisahkan Biji pidada merah dari daging buah pidada merah  Biji Pidada Merah (Sonneratia caseolaris) yang sudah di pisahkan dari daging buah 3. Rendam biji pidada merah selama -+ 15 menit lalu jemur biji -+ 10 menit untuk memecahkan dormansinya 4. Siapkan Bak tabur dan medi

Menanam Mangrove untuk Ekonomi dan Ekologi

Gambar
Komunitas Mangrove Bengkulu Sedang Melakukan Penanaman di Pondok Besi (5/6/2014) Mangrove tidak hanya memiliki fungsi ekologi, tetapi juga ekonomi. Ketika di berbagai daerah perhatian masyarakat terhadap kondisi kawasan mangrove meningkat, di Bengkulu justru jalan di tempat. Padahal, kawasan mangrove di Bengkulu sangat mudah diakses dan berpotensi dikembangkan menjadi daerah wisata. Ibarat pepatah, semut di seberang lautan terlihat jelas, sementara gajah di pelupuk mata tidak tampak. Itulah kondisi kawasan mangrove di Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang dan Pulau Baai di Kota Bengkulu. Walaupun berada dekat dengan pusat kota dan mudah diakses, tidak membuat pemangku kepentingan menaruh perhatian serius pada mangrove. Bahkan, mungkin belum banyak juga pengambil kebijakan di daerah yang mengetahui bahwa ada mangrove di Kota Bengkulu. Padahal, ancaman terhadap kelestarian mangrove di TWA Pantai Panjang selalu ada. Posisinya yang berada di kota dan mudah dijangkau, sering

Memanen Kebaikan Mangrove

Gambar
Salah Seorang Nelayan sedang Menjala Udang di Hutan Mangrove Matahari sudah condong ke Barat saat Safri turun ke muara Sungai Air Manjunto. Saat air surut, ayah tujuh anak itu memasang jaring atau alat tangkap kepiting di dalam hutan mangrove atau bakau di tepi muara sungai. "Besok pagi akan diperiksa. Biasanya selalu ada kepiting yang nyangkut," ucap nelayan penangkap kepiting bakau itu saat ditemui di muara Sungai Manjunto, pekan lalu. Mencari dan menangkap udang dan kepiting bakau adalah mata pencaharian utama Safri. Ia dan 35 orang nelayan Desa Pasar Sebelah Kecamatan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko, Bengkulu merupakan anggota kelompok Kepiting Bakau Pasar Sebelah. Masyarakat nelayan yang bermukim di pesisir Pantai Barat Sumatera itu menggantungkan mata pencaharian dari kekayaan alam yang terdapat di dalam ekosistem mangrove. "Setiap hari kami mencari udang dan kepiting di muara untuk mendapatkan uang menghidupi keluarga," tutur Safri.

Burung Pantai Migrasi yang singgah di Hutan Mangrove Kota Bengkulu

Gambar
Burung Pantai Migran 2014 Sumber : Bencoolen Bird Watching Pengamatan Burung pantai migrasi di Bengkulu masih sangat jarang di lakukan sehingga data-data pengamatan mengenai burung pantai masih sangat minim sekali, begitu pula dengan kelompok-kelompok pengamat, pemerhati burung di Bengkulu. Berawal dari hoby Photography dan pengamatan satwa liar selama di bangku kuliah, serta beberapa kali diskusi sama uda Tedi Wahyudi untuk memulai pengamatan  burung pantai migran yang singgah di bengkulu pada saat musim migrasi. Lokasi pengamatan burung pantai ini meliputi Muara sungai Jenggalu dan Hutan mangrove Pulau Baii, satu yang menjadi pertanyaan adalah jumlah pupulasi burung migran ini tidak sampai ratusan bahkan ada spesies populasinya tidak sampai puluhan. Ada 10 jenis Spesies yang teramati selama pengamatan mulai dari bulan Oktober hingga Desember 2014, spesies-spesies itu meliputi : Biru-Laut Ekor-Blorok, Bar-tailed Godwit ( Limosa lapponica ); Cerek kernyut